stitch-Cotton Candy

kini ku jatuhkan lagi air mata yang tak tau mengapa ia harus terjatuh, ku pejamkan mata dan ku lantunkan kalimat istighfar.. Ternyataa… aku terjatuh lagi dari sebuah harapan, yang kukira dia berbeda sangat cepat aku terjatuh dan sangat cepat rasa sakitnya.. begitu perih, tapi aku tak berdaya tuk menghentikannya Mungkin memang aku yang salah, aku yang terlalu cepat bawa perasaan.. tanpa ku tau, bahwa ia hanya mempermainkan ku cukup… sudah cukup !! Kini.. semua hanyalah kenangan, jejaknya pun sudah semakin memudar.. dan auranya pun sudah hampir hilang Dia sudah meninggalkan jejak dan jauh menghilang dari pandangan ku, mungkin benar apa yang ia katakana waktu lalu “mungkin hari ini bisa menjadi pertemuan terakhir kita .” Hey… mengapa kamu semudah itu melupakan? mengapa harus kamu lupakan, jika itu hanya keterpaksaan?? Sadarkah kamu… perhatian ku ini menunjukkan semua perasaan ku pada mu, tapi sekarang aku tau.. kalau kamu sama saja dengan mere...

Aku ingin menceritakan suatu hal tentang apa yang tak bisa kujelaskan dengan lisan Entahlah ini baik atau tidak, tujuanku hanya ingin terlepas dari beban yang sudah terlalu lama bersemayam.. Tentang banyak orang yang menanyaka tentang apa yang slalu kutuliskan Ku harap, dengan apa yang ku ceritakan bisa memberikan sedikit penjelasan Dan kalian lebih paham, bahwa setiap orang pasti memiliki kisah yang terpendam Mungkin dengan ini aku merasa memiliki sedikit keberanian untuk mengutarakan biar saja tanggapan mereka apa, aku tidak sedang ingin mendengarnya Dan malam ini, ku rasa sudah cukup aku ingin mengakhiri segalanya takkan ada lagi derai air mata untuk luka apapun, aku akan berusaha lebih kuat dari sebelumnya in syaa Allah, aku ikhlas untuk apapun yang terjadi selanjutnya meski aku akan tetap berada pada keadaan yang sama, aku benar-benar siap menerimanya Aku cukup berharap, suatu hari nanti kamu akan membacanya meski tidak kamu pahami, setidakn...

Kita tidak lahir di tempat yang sama, bahkan hidup kita pun jauh berbeda, sikap, sifat, gaya dan cara kita tersendiri, benci, murka, marah dan duka pun tersendiri.. Tapi kita disatukan dengan impian yang sama, diperjalankan dengan langkah yang tak berbeda, digandengkan dengan cita – cita yang tak ternilai, dan diikat dengan harga yang tak terbeli.. Kerap kali kita berbeda pendapat dan berselisih, bagiku aku benar, akan tetapi bagimu kamulah yang lebih benar, bagiku kamu salah, dan ternyata bagimu aku yang lebih salah, begitulah kisah kita diuji.. apakah semua itu karna Allah ? Berteman memanglah tak mudah, karna harus memahami.. berteman memang ga gampang, karna ada pengorbanan disana.. terkadang aku berfikir, akankah aku harus berjalan sendiri ? apakah aku bisa memulai semuanya tanpa sahabat ? Sering kali aku tak tahan, mungkin lebih baik sendiri.. menempuh jalan ini sendiri, selesai lebih keras.. tak perlu memikirkan siapa pun selain diri sendiri...