Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2023

Sulung

Tentang anak pertama yang "katanya" harus mempunyai mental sekuat baja. Yang air matanya tidak boleh turun di hadapan banyak orang. Harus menjadi contoh yang baik untuk adik-adiknya, dan juga harapan pertama keluarga. Tapi.... Anak pertama juga, manusia, 'kan? Boleh ngeluh dan boleh nangis. Aku tahu, Allah takdirin aku jadi anak pertama itu karena aku mampu menjalani peran ini. Tapi, kenapa ya? nggak ada satu orang pun yang bisa ngertiin aku. Aku sadar aku masih jadi beban dan belum bisa menjadi apa yang orang tua mau, terlebih aku masih numpang hidup di sini, makannya gak berani banyak minta. Aku udah banyak ngalah sama adik-adikku, karena aku sadar aku adalah seorang kaka, tapiii aku juga mau punya kakak. Lucu, ya? Aku berharap sesuatu yang nggak mungkin Allah kabulin. Orang tuaku selalu bilang, "Kasian adek, pasti cape habis sekolah." Lah terus aku ngga cape gitu? Pagi sampe siang kerja, sore nya harus beres-beres rumah, karena mau seberantakan dan sekotor ap...

Perihal Rasa

Jika memang kita dalam perjalanann yang sama. Tanpa kita minta untuk bertemu sekalipun. Jika takdir kita adalah bertemu. Maka kita akan bertemu. Dalam berjodoh ataupun tidak juga demikian bukan? Tidak semua perjumpaan akan berujung pada perjodohan. Tidak semua perkenalan akan berujung pada kesepakatan. Karna pada akhirnya, bukan perasaan kita yang akan memenangkan diri kita satu sama lain. Melainkan takdirNya. yang akan berlaku untuk kehidupan kita. Sekuat apapun kita memaksa untuk menggenggam pada akhirnya akan terlepas jua. Demikianlah takdir. Dan seluruh takdir Allaah adalah yang terbaik untuk kita. Kini, bila pada akhirnya kita hanya bertemu saja, hanya bersua saja. Tak menjadikanku benar-benar bisa memilikimu. Sampai pada akhirnya memang ketetapanNya kita akan bersama sampai akhir. Aku, tak ingin lagi berharap pada manusia. Sebab aku sudah seringkali lelah. Aku seringkali kalah. 🥀🤍