Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2018

ridhomu adalah kunci keberhasilan ku

Lamunanku terbesit memikirkan tentang masa depan ku nanti, dengan pandangan mata fokus tertuju pada sebuah foto yang didalamnya ada suatu objek yang membuatku merasa “bisakah aku membuat objek ini terlihat indah selalu?”. Yaa.. kali ini Allah menguji usaha ku, Allah ingin melihat seberapa besar pengorbananku untuk mengejar ambisi ku. Walau pun aku tak pernah tau, apa yang Allah takdirkan pada ku di masa depanku nanti. Apakah itu jodoh, kesuksesan ataukah ajal yang lebih dulu mendatangi ku. Tapi, saat ku memandangi suatu foto yang ku jadikan desktop background laptop ku. Ada rasa yang bergejolak dalam hati ini, ada rasa dimana aku harus mencoba walau sudah jatuh berkian kali. Rasa dimana aku harus bangkit walau rasa putus asa selalu menghantui, aku selalu menangis bila mana memandangi foto ini. Bukan karna aku cengeng, tapi ada rasa takut dalam diri ini. Rasa takut bila mana aku menghancurkan dan mengotori keindahan dalam foto ini. Taukah foto apa yang ku maksud? Foto kedua...

rasa bimbang itu hadir

Bismillah.. Ku menyebut nama Allah di setiap gerakku, karna aku takut syaiton mengiringi kegiatan ku bila tak ku sebut nama-Nya.. sama halnya dengan malam ini, ku sebut nama Allah disaat jari jemari mulai mengetik dan merangkai kata demi kata agar tulisan ini tidak sia – sia.. Sebenarnya, kali ini aku sedang bimbang.. aku bimbang dengan hubungan ku saat ini, ntahlah.. hanya saja aku merasa ingin menyudahi ! bukan karna keegoisan, bukan karna penghianatan dan kutegaskan sekali lagi bukan karna ada salah satunya tersakiti.. Saat memikirkanmu aku merasa, apa yang sudah ku lakukan salah.. memang kita masih di batas ambang kewajaran bila dipandang di kalangan umum, tapi pandangan agama ?? Ini tetap perbuatan zina, aku berzina pada Allah pada Rabb dan kekasih ku yang sebenarnya.. air mata ini mengalir bila mengingat dosa itu, aku ingin menghentikannya ! aku ingin menyudahi dosa ini, tapi apakah ini sudah terlanjur ? apakah harus tetap ku teruskan dengan rasa was ...

putus asa hanya untuk pecundang

Duka ini masih sangat terasa dalam hati saat tau hasil ujian ku tak sesuai apa yang ku inginkan, seharian ini benar – benar aku gagal untuk menampakkan keceriaan.. Biasanya, aku bisa mengedalikan mood ku, seharusnya aku masih bisa tersenyum dikala masalah melanda tapi… kali ini raut wajah pun enggan untuk menampakkan senyumnya.. Perasaan ku campur aduk, aku pun bingung mau gimana lagi? aku harus bagaimana lagi? aku putus asa, aku menyerah… Mah… pah… maafkan aku! Aku harus menerima kegagalan ini lagi.. Ketika itu mamah memelukku, dia tersenyum di hadapan ku dia menyembunyikan raut kekecewaannya di hadapan ku.. dia menguatkan ku… dia menarik ku dari keputus asaan! BODOH!! mengapa aku punya pikiran seperti ini? mengapa sebuntu itu pikiranku? mengapa aku harus putus asa? Mengapa juga aku harus bimbang? bukankah setiap setiap masalah selalu ada jalan keluarnya? Yaa… aku harus punya banyak rencana, aku harus punya banyak strategi.. Kali ini aku h...