ridhomu adalah kunci keberhasilan ku


Lamunanku terbesit memikirkan tentang masa depan ku nanti, dengan pandangan mata fokus tertuju pada sebuah foto yang didalamnya ada suatu objek yang membuatku merasa “bisakah aku membuat objek ini terlihat indah selalu?”. Yaa.. kali ini Allah menguji usaha ku, Allah ingin melihat seberapa besar pengorbananku untuk mengejar ambisi ku. Walau pun aku tak pernah tau, apa yang Allah takdirkan pada ku di masa depanku nanti. Apakah itu jodoh, kesuksesan ataukah ajal yang lebih dulu mendatangi ku.

Tapi, saat ku memandangi suatu foto yang ku jadikan desktop background laptop ku. Ada rasa yang bergejolak dalam hati ini, ada rasa dimana aku harus mencoba walau sudah jatuh berkian kali. Rasa dimana aku harus bangkit walau rasa putus asa selalu menghantui, aku selalu menangis bila mana memandangi foto ini. Bukan karna aku cengeng, tapi ada rasa takut dalam diri ini. Rasa takut bila mana aku menghancurkan dan mengotori keindahan dalam foto ini. Taukah foto apa yang ku maksud?

Foto kedua orang tua ku, didalamnya mereka tersenyum lebar merasa kan kebahagiaan.. keharmonisan… dan juga harapan..
aku sengaja menjadikan foto mereka desktop background di laptop ku. karna saat aku ingin memulai kehampaan dan kesedihan ku dalam bentuk tulisan, yang pertama kali ku lihat adalah senyum mereka. Ntahlah, apakah ini sebuah gemistri untuk ku. Tapi saat ku memandang mereka, rasa hampa dan sedihku mereda. Aku merasa untuk apa aku bersedih ?? untuk apa aku hanya berfikir tanpa usaha lagi ?? dan untuk apa aku putus asa ?? tidakkah ku melihat senyum mereka, berharap kebahagiaan untuk anak – anaknya?? Lalu seberapa besar usaha mereka selama ini??

19 tahun lebihnya mereka berusaha agar kita (anak-anaknya) tidak merasakan kesengsaraan..
19 tahun lebihnya mereka berusaha agar tidak membuat kita kelaparan dan haus akan perhatian dan kasih sayang…
19 tahun lebihnya mereka berusaha pontang panting, mencari nafkah kesana kemari agar bisa memenuhi apa yang kita inginkan..

Aku tau itu sangatlah melelahkan, tapi mereka menyembunyikannya dari kami. Meraka hanya berfikir “lelahnya tak terasa, karna kami adalah harapan kebahagiaan nya’’

Maafkan aku..
yang selalu gagal membahagiakan kalian, yang selalu gagal memenuhi keinginan kalian, dan yang selalu gagal mewujudkan harapan kalian yang sebenarnya hanya untuk melihat aku sukses..
maafkan aku..
aku selalu pesimis bila tak mencapai ambisi ku, tapi aku janji!
takkan ada kata putus asa dalam benakku, aku janji akan berusaha membuktikan kalau aku bisa mewujudkan impian kalian..
menjadi cerminan baik untuk adik – adik ku..


Mah.. pah..
maukah kalian bersabar sedikit lagi? Akan kupastikan kali ini aku bisa membuktikannya..
tak luput aku meminta restu dan ridho dari kalian, agar Allah senantiasa mengabulkan do’a – do’a kita..


Karna aku tau, kegagalan adalah dosen terbaik dalam hidup. Terus berusaha dan niat adalah kuncinya, dan yang lebih utama ridho Allah pada do’a kedua orang tua untuk anak – anaknya!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Satu Dekade Bersama Abu

Angka pernikahan di Indonesia menurun drastis !!

Finding My Safe Place in a Noisy World