Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2022

365/365 selesai

Jika tahun ini aku tulis menjadi sebuah cerita dalam buku, mungkin akan kuberi judul. "Quarter life crisis" Iya, masa-masa menuju dewasa yang prosesnya hampir bikin aku mati. Masa-masa di mana aku mencari jati diri. Masa-masa di mana aku banyak bertanya, mulai dari. "Kenapa sih, gue terlahir seperti ini?" "Kenapa sih, keluarga gue kok gini?" "Masa depan gue gimana ya?" "Ini jalan yang gue ambil bener gak ya?" "Kira-kira gue bakal berhasil dan bahagiaan orang tua gue kelak gak ya?" Dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan lain yang selalu melintas dikala malam datang. Takut untuk menyambut hati esok, terlalu khawatir akan hidup dan masa depan hingga membuatku menangis. Aku tidak menyangka bisa melewati satu tahun yang berat ini sendirian. Kata orang, dalam proses pendewasaan itu sangat membutuhkan support system untuk menopang kita saat lelah melanda. Namun ternyata, aku bisa tetap berjalan tanpa adanya support system. Memang ber...

current mood; I needed hug

Belakangan ini aku tidak ingin apa-apa. Aku hanya ingin ketenangan, entah di sekitarku ataupun di dalam kepalaku. Sederhana. Namun, sangat sulit untuk diwujudkan. Banyak sekali manusia yang ikut campur untuk menghakimi, padahal tidak berkontribusi sama sekali di hidupku. Mereka mungkin berpikir aku hanya bermalas-malasan. Bertingkah seperti anak yang tidak tahu diri dan merasa masih berjaya, padahal masa kejayaan sudah lama berakhir. Mereka memang hanya melihat luarnya saja. Terkadang rasanya aku ingin menyirami wajah mereka dengan segelas jeruk nipis. Aku adalah aku. Manusia yang selalu berperang dengan diriku sendiri. Manusia yang selalu berharap tidur panjang, bukan mati. Manusia yang belakangan ini memilih diam karena sudah lelah dengan semuanya. Dan manusia yang ketika membuka matanya, rasanya beban kembali berkumpul. Aku terus melangkah, bertahan hidup, merelakan banyak hal, mengabaikan hal yang kumau, berteriak jika mulai muak, diam ketika tidak tau melakukan apa, tidak berinter...