365/365 selesai
Jika tahun ini aku tulis menjadi sebuah cerita dalam buku, mungkin akan kuberi judul.
"Quarter life crisis"
Iya, masa-masa menuju dewasa yang prosesnya hampir bikin aku mati.
Masa-masa di mana aku mencari jati diri.
Masa-masa di mana aku banyak bertanya, mulai dari.
"Kenapa sih, gue terlahir seperti ini?"
"Kenapa sih, keluarga gue kok gini?"
"Masa depan gue gimana ya?"
"Ini jalan yang gue ambil bener gak ya?"
"Kira-kira gue bakal berhasil dan bahagiaan orang tua gue kelak gak ya?"
Dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan lain yang selalu melintas dikala malam datang.
Takut untuk menyambut hati esok, terlalu khawatir akan hidup dan masa depan hingga membuatku menangis.
Aku tidak menyangka bisa melewati satu tahun yang berat ini sendirian.
Kata orang, dalam proses pendewasaan itu sangat membutuhkan support system untuk menopang kita saat lelah melanda. Namun ternyata, aku bisa tetap berjalan tanpa adanya support system. Memang berat tapi aku kuat.
"Quarter life crisis"
Iya, masa-masa menuju dewasa yang prosesnya hampir bikin aku mati.
Masa-masa di mana aku mencari jati diri.
Masa-masa di mana aku banyak bertanya, mulai dari.
"Kenapa sih, gue terlahir seperti ini?"
"Kenapa sih, keluarga gue kok gini?"
"Masa depan gue gimana ya?"
"Ini jalan yang gue ambil bener gak ya?"
"Kira-kira gue bakal berhasil dan bahagiaan orang tua gue kelak gak ya?"
Dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan lain yang selalu melintas dikala malam datang.
Takut untuk menyambut hati esok, terlalu khawatir akan hidup dan masa depan hingga membuatku menangis.
Aku tidak menyangka bisa melewati satu tahun yang berat ini sendirian.
Kata orang, dalam proses pendewasaan itu sangat membutuhkan support system untuk menopang kita saat lelah melanda. Namun ternyata, aku bisa tetap berjalan tanpa adanya support system. Memang berat tapi aku kuat.
Komentar
Posting Komentar