Postingan

Menampilkan postingan dari 2023

Sulung

Tentang anak pertama yang "katanya" harus mempunyai mental sekuat baja. Yang air matanya tidak boleh turun di hadapan banyak orang. Harus menjadi contoh yang baik untuk adik-adiknya, dan juga harapan pertama keluarga. Tapi.... Anak pertama juga, manusia, 'kan? Boleh ngeluh dan boleh nangis. Aku tahu, Allah takdirin aku jadi anak pertama itu karena aku mampu menjalani peran ini. Tapi, kenapa ya? nggak ada satu orang pun yang bisa ngertiin aku. Aku sadar aku masih jadi beban dan belum bisa menjadi apa yang orang tua mau, terlebih aku masih numpang hidup di sini, makannya gak berani banyak minta. Aku udah banyak ngalah sama adik-adikku, karena aku sadar aku adalah seorang kaka, tapiii aku juga mau punya kakak. Lucu, ya? Aku berharap sesuatu yang nggak mungkin Allah kabulin. Orang tuaku selalu bilang, "Kasian adek, pasti cape habis sekolah." Lah terus aku ngga cape gitu? Pagi sampe siang kerja, sore nya harus beres-beres rumah, karena mau seberantakan dan sekotor ap...

Perihal Rasa

Jika memang kita dalam perjalanann yang sama. Tanpa kita minta untuk bertemu sekalipun. Jika takdir kita adalah bertemu. Maka kita akan bertemu. Dalam berjodoh ataupun tidak juga demikian bukan? Tidak semua perjumpaan akan berujung pada perjodohan. Tidak semua perkenalan akan berujung pada kesepakatan. Karna pada akhirnya, bukan perasaan kita yang akan memenangkan diri kita satu sama lain. Melainkan takdirNya. yang akan berlaku untuk kehidupan kita. Sekuat apapun kita memaksa untuk menggenggam pada akhirnya akan terlepas jua. Demikianlah takdir. Dan seluruh takdir Allaah adalah yang terbaik untuk kita. Kini, bila pada akhirnya kita hanya bertemu saja, hanya bersua saja. Tak menjadikanku benar-benar bisa memilikimu. Sampai pada akhirnya memang ketetapanNya kita akan bersama sampai akhir. Aku, tak ingin lagi berharap pada manusia. Sebab aku sudah seringkali lelah. Aku seringkali kalah. 🥀🤍

aku dan diriku yang lain

makin kesini, sering banget terkecoh sama perkataan orang lain. kadang sering banget mikirin gimana persepsi orang lain terhadap diri sendiri, kadang selalu ingin terlihat sesempurna mungkin di pandangan dan penilaian mereka. yang sebenarnya, kita hidup bukan untuk memperhatikan dan menyanggupi ekspektasi orang di sekitar kita. kita hidup, untuk diri sendiri. kita engga pernah bisa kendalikan omongan, perlakuan, atau penilaian orang lain terhadap diri kita, kita hanya bisa mengendalikan diri kita saja. itu yang saya rasakan sekarang. selalu ingin dipandang baik oleh manusia lainnya, selalu berpikir untuk bagaimana tidak dinilai buruk di mata manusia lainnya. yang semua itu justru menjadikan saya sadar bahwa ketika apa yang kita lakukan hanya tertuju pada penilaian orang lain, di saat itu juga kita kehilangan diri kita sendiri. dan rasa-rasanya juga, mementingkan pemikiran orang lain justru sangat melelahkan pikiran. saya benar-benar butuh rehat.  sampai lupa, apa yang sebenarnya di...

ANXIETY

Apa itu anxiety? Gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan perasaan khawatir, cemas, atau takut yang cukup kuat untuk mengganggu aktivitas sehari-hari. Anxiety disorder adalah istilah untuk menjelaskan gangguan mental yang memiliki ciri khas gejala kecemasan. Penyebab anxiety? Hingga kini belum ada yang secara pasti berhasil menjelaskan penyebab anxiety disorder. Namun, secara umum ada beberapa faktor yang sangat berpengaruh dalam peningkatan risiko gangguan kecemasan atau anxiety disorder adalah faktor genetik, faktor biologis (senyawa kimia dalam otak), lingkungan, dan stres Gejala yang Timbul pada Pengidap Gangguan Kecemasan :: -Merasa selalu tegang. -Merasa cemas, bahkan untuk hal yang sepele. -Merasa uring-uringan. -Merasa resah dan tidak bisa tenang. -Merasa selalu ketakutan. -Merasa sulit konsentrasi. -Merasa mual dan ingin muntah. -Merasa sakit perut. Cara-cara untuk mengatasi anxiety:  🐣 Pelajari tentang gangguan Anda Semakin banyak Anda tahu, semakin siap Anda untuk...

Problematika Manusia

Beberapa waktu lalu, aku melakukan dialog dengan seorang teman melalui salah satu aplikasi pesan singkat, membahas berbagai macam permasalah manusia. Di malam hari yang dingin, disebuah kamar minim pencahayaan. Aku mencoba membalas pesannya, tanpa dugaan tiba-tiba pembahasan itu mengalir dengan sendirinya. Sebuah notifikasi terdengar dari benda pipih diatas nakas dekat tempat tidur ku, aku membuka pesan yang dikirimnya lalu mulai membacanya. "Bekerja itu melelahkan ya?" Katanya tiba-tiba. Aku membacanya dalam hati sembari tersenyum. Jari kecil ku dengan lincahnya bermain diatas benda pipih yang saat ini sedang aku genggam, mencoba membalas pesannya. "Yang namanya berkerja pasti melelahkan apapun profesinya." Kataku mencoba membenarkan. Tak berapa lama kemudian sebuah notifikasi pesan muncul kembali, balasan darinya. "Ya memang melelahkan, tapi menurutku rasa lelah itu terbagi menjadi 2. Ada yang benar-benar melelahkan dan ada yang standar-standar saja, masih di...