kuberikan hatiku untukmu



Mengagumi mu dalam diam, itulah yang sedang ku lakukan..

Rindu, cemburu, rasa sayang semuanya ku rasakan sendirian. Terlebih lagi untuk rasa ingin memiliki, sudah pasti itu pun turut ku doakan. Bukannya aku ga mampu buat terus terang, tapi aku hanya berusaha untuk menjaga lisan. Aku gamau menodai fitrah cinta yang Allah anugerahkan, jika hanya mengutarakan rasa dan menjalin cinta dengan seseorang yang belum halal.

Selain dari itu, aku pun sedang memantaskan diri agar kelak aku ga salah memilih saat aku akan melabuhkan hati. Karna aku pun tau, kamu adalah seseorang yang belum pasti aku miliki. Maka dari itu, untuk apa yang sedang ku rasakan saat ini aku akan berusaha untuk meredamnya dengan cara ku sendiri. Biarlah doa yang akan menjadi perantara dalam penantianku terhadap hati yang ingin ku tempati.

Jika emang kamu adalah seseorang yang telah Allah pilihkan untukku. Aku yakin, kelak kamu akan datang menjemput dan menjadikan aku pendamping hidupmu. Jujur aja, itulah yang slalu aku semogakan dan ku aamiinkan dalam doa doaku. Maka akan ku jaga rasaku, agar tidak dengan mudah kuutarakan padamu karena jika aku telah menjadi seseorang yang halal untukmu, disanalah akan kuutarakan rasaku, dan akan ku katakan bahwa hatiku telah ku berikan untukmu.

Mungkin saat ini kamu sedang mendambakan hati yang kamu mau, atau mungkin saja saat ini kamu sedang menjalin cinta bersama pilihanmu bahkan, jika memang kamu tidak di takdirkan untuk menghabiskan waktu bersama ku. Aku percaya akan ada sosok lain yang akan menjadi penggantimu seseorang yang tidak hanya menjadi pengobat rindu, tapi juga seseorang yang akan menuntun ku ke syurga yang akan kami tuju.

Walau kamu adalah seseorang yang slalu ku dambakan. Tak lepas dalam doa tentangmu ku semogakan, tapi jika memang kita tidak untuk dipersatukan, maka cepat atau lambat akan ku ikhlaskan. Saat ini, untukmu yang kusayangi dalam diam semoga rasaku tidak hanya sampai pada batas impian.
Karna aku percayakan, hati ini menjadi milikmu..

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Satu Dekade Bersama Abu

Gambar
Hari ini, aku ingin menuliskan sesuatu yang begitu berarti buatku. Tentang sosok kecil berbulu yang sudah menjadi bagian dari hidupku dan keluargaku selama hampir satu dekade. Namanya Abu. Seekor kucing abu-putih yang bukan sekadar hewan peliharaan—dia adalah teman, sahabat, dan keluarga. Abu hadir di hidup kami karena sebuah takdir indah. Saat itu, adikku, Aqra, menemukan beberapa anak kucing yang dibuang orang di pinggir jalan. Di antara mereka semua, hanya satu yang langsung nurut dan diam di pelukan adikku. Dialah Abu. Sejak saat itu, kami membawanya pulang dan sejak hari pertama, Abu seperti tahu bahwa rumah kami adalah rumahnya. Aku dan keluargaku membesarkan Abu bersama-sama. Kami menyayanginya sepenuh hati, dan dia pun tumbuh dalam lingkungan yang penuh cinta. Terutama papahku, yang sangat menyayangi Abu. Abu sering duduk di dekat papah saat beliau bersantai di rumah, dan mereka seperti punya bahasa sendiri untuk saling memahami. Hari ini, saat Abu dimakamkan, aku melihat sendi...
Baca selengkapnya

Angka pernikahan di Indonesia menurun drastis !!

Pernah denger ga kalau Indonesia itu menjadi salah satu negara Fatherless ke 3 di dunia ??? Hal ini aku kutip saat aku menyelesaikan skripsi ku yang berjudul "Father involvement and self-control on Adolescent smoking behavior" figur seorang ayah jarang hadir, sedangkan menjadi ibu dituntut untuk menjadi sempurna.. Pernikahan di Indonesia berarti juga menikahi keluarga nya.. dan yang menjadi masalah adalah ketika laki - laki tidak paham akan tanggung jawab ketika menjadi kepala keluarga, tetapi tetap memutuskan untuk menikah.. Belum lagi kasus KDRT, berjudi, mabuk - mabukan, perselingkuhan, pinjol yang membuat perempuan dewasa saat ini berpikir "pernikahan adalah sebuah momok/sumber penderitaan" Ketika perempuan dan laki - laki semakin aware dalam memilih pasangan, jika keduanya memiliki standar yang tinggi maka secara alami baik laki-laki maupun perempuan akan mengupgrade dirinya supaya bisa setara.. Setara ini efeknya akan melahirkan anak yang cerdas dengan moral...
Baca selengkapnya

Finding My Safe Place in a Noisy World

Ternyata, it’s true—finding the right listener means a lot. Karena bahkan orangtua sendiri nggak selalu bisa jadi tempat pulang dalam hal ini. Mencari orang yang baik itu mungkin gampang. Tapi nyari seseorang yang truly gets you, yang gets your vibe, your thoughts, your silence—that’s rare. I genuinely respect people yang peka sama detail kecil dari diri kita. Yang nginget hal-hal random tapi penting buat kita, kayak “kamu suka kopi tapi gak suka pahit”, atau “kamu pernah bilang hari Rabu itu hari paling berat”. It feels like, whoa, you actually listen to me. That kind of presence hits different. Bikin kita ngerasa dihargai, ngerasa berarti. Kadang kita nggak butuh solusi. We just need someone who says, “I’m here. I got you.” Kehadiran yang tulus itu priceless. Kita cuma pengen cerita tanpa dibilang drama, tanpa dibanding-bandingin, tanpa dibilang "cuma segitu doang masalahnya?" Ada saat-saat di mana kita merasa invisible. We talk, but no one listens. We cry, but people think...
Baca selengkapnya