Catatan Kajian: Abdullah bin Umar bin Khattab – Teladan dalam Meneladani Rasulullah ﷺ

Bismillah...

Profil Singkat
Nama lengkap: Abdullah bin Umar bin Khattab
Ayah: Umar bin Khattab, khalifah kedua dalam Islam
Kelahiran: Sekitar 10 tahun sebelum hijrah
Keutamaan: Dikenal sebagai sahabat yang sangat teliti dalam mengikuti sunnah Nabi

Di antara para sahabat Nabi Muhammad ﷺ, terdapat seorang pemuda yang sangat istimewa. Ia bukan hanya anak dari seorang khalifah besar, Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, namun juga dikenal karena kezuhudan, ketelitiannya dalam meneladani sunnah, serta ketaatannya yang luar biasa kepada Allah dan Rasul-Nya. Dialah Abdullah bin Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhuma.

1. Masa Muda yang Penuh Cahaya

Abdullah bin Umar lahir sekitar sepuluh tahun sebelum hijrah Nabi ﷺ ke Madinah. Sejak kecil, ia tumbuh dalam didikan seorang ayah yang tegas, adil, dan sangat cinta kepada Allah. Ketika Islam mulai berkembang, Abdullah telah ikut memeluk Islam bersama ayahnya dan mulai menyertai Nabi dalam berbagai peristiwa, meski pada awalnya belum diizinkan ikut perang karena usianya yang masih muda.

Namun semangatnya tidak pernah surut. Ia terus belajar, menghafal, dan mengamalkan Al-Qur’an serta hadits. Ia menjadi salah satu sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits—lebih dari 2.000 hadits diriwayatkannya, yang menunjukkan betapa dekatnya ia dengan Rasulullah ﷺ.

2. Teladan dalam Meneladani Rasulullah ﷺ

Satu ciri khas utama dari Abdullah bin Umar adalah: ketelitiannya dalam meniru Rasulullah ﷺ hingga ke hal-hal yang kecil sekalipun.

Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan bahwa Abdullah bin Umar adalah orang yang sangat berhati-hati dalam ibadah dan kesehariannya. Jika Rasulullah ﷺ shalat di suatu tempat, ia akan datang ke tempat itu dan melakukan shalat juga di sana. Jika Rasulullah berjalan di suatu jalur, ia pun akan melewati jalur itu. Bahkan, ketika Rasulullah ﷺ pernah duduk di bawah pohon tertentu, Abdullah bin Umar akan sesekali mendatangi pohon itu hanya untuk sekadar duduk, berzikir, dan mengingat kebiasaan Nabi ﷺ.

Ini bukan bentuk fanatisme buta, melainkan ekspresi dari kecintaan yang mendalam kepada Rasulullah ﷺ dan semangat untuk benar-benar hidup sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya.

3. Wara' dan Kehati-hatian dalam Fatwa

Dalam urusan ilmu dan fatwa, Abdullah bin Umar juga sangat hati-hati. Beliau sering menghindar ketika diminta untuk memberikan fatwa atau keputusan agama. Jika ia merasa tidak yakin, maka ia akan mengatakan, “Allah lebih mengetahui”, meski ia adalah orang yang sangat alim.

Ustadz Khalid menekankan bahwa ini adalah bentuk wara’—menjaga diri dari hal yang meragukan. Abdullah bin Umar paham bahwa menyampaikan agama adalah amanah besar, dan tidak semua harus dijawab jika tidak jelas sumbernya.

4. Kesederhanaan dan Kedermawanan

Meskipun berasal dari keluarga terpandang, Abdullah bin Umar hidup sangat sederhana. Ia sering memberikan hartanya kepada fakir miskin dan lebih memilih hidup zuhud. Suatu ketika, ia mendapatkan jubah indah yang sangat mahal. Namun, begitu ia mengingat Rasulullah ﷺ yang tidak suka kemewahan, ia langsung menyedekahkan jubah itu.

Setiap malam ia bangun untuk shalat tahajjud. Ia berpuasa sunnah secara rutin. Bahkan ketika dalam perjalanan, ia tidak pernah tinggalkan amal ibadahnya. Baginya, ketaatan bukan rutinitas, tapi kebutuhan hidup.

5. Wasiat Menjelang Wafat

Menjelang wafatnya, Abdullah bin Umar memberikan pesan kepada generasi sesudahnya untuk tetap berpegang pada sunnah Rasulullah ﷺ dan meninggalkan bid’ah yang tidak pernah dicontohkan. Ia wafat pada tahun 73 Hijriah, dalam usia sekitar 84 tahun.

Meskipun beliau telah tiada, namun warisan keteladanan beliau tetap hidup dalam sejarah Islam. Ia mengajarkan kepada kita bahwa mencintai Allah dan Rasulullah ﷺ bukan hanya dengan ucapan, tapi dengan amal nyata, dengan mengikuti, dengan taat tanpa alasan, dan dengan rasa takut kepada Allah yang mendalam.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Satu Dekade Bersama Abu

Angka pernikahan di Indonesia menurun drastis !!

Finding My Safe Place in a Noisy World